Rabu, 15 April 2009

Orang Paling Berani

Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab Musnadnya dari Muhammad bin Aqil katanya, “Pada suatu hari Ali bin Abi Talib pernah berkhutbah di hadapan kaum Muslimin dan beliau berkata, “Hai kaum Muslimin, sia pakah orang yang paling berani ?”. Mereka menjawab, “Orang yang paling berani adalah engkau sendiri, hai Amirul Mukminin.” Kata Ali, “Orang yang paling berani bukan aku tapi adalah Abu Bakar. Ketika kami selesai membuatkan Nabi sebuah gubuk di medan Badar, kami tanyakan siapakah yang berani menemani Rasulullah saw dalam gubuk itu dan menjaganya dari serangan kaum Musyrik ? Di saat itu tiada seorang pun yang bersedia kecuali Abu Bakar sendiri. Dan beliau menghunus pedangnya di hadapan Nabi untuk membunuh siapa saja yang mendekati gubuk Nabi saw. Itulah orang yang paling berani.” “Pada suatu hari aku juga pernah menyaksikan ketika Nabi sedang berjalan kaki di kota Mekah, datanglah orang Musyrik sambil menghalau beliau dan menyakitinya, mereka berkata, “Apakah kamu menjadikan beberapa tuhan menjadi satu tuhan ?” Di saat itu tidak ada seorang pun yang berani mendekat dan membela Nabi selain Abu Bakar. Beliau maju ke depan dan memukul mereka sambil berkata, “Apakah kamu hendak membunuh orang yang bertuhankan Allah ?”. Kemudian sambil mengangkat kainnya, beliau mengusap air matanya. Kemudian Ali berkata, “Adakah orang yang beriman dari kaum Fir’aun yang lebih baik daripada Abu Bakar ?” Semua jamaah diam saja tidak ada yang menjawab. Ali melanjutkan, “Sesaat dengan Abu Bakar lebih baik daripada orang yang beriman dari kaum Fir’aun walaupun mereka sepuluh dunia, karena orang beriman dari kaum Fir’ aun hanya menyembunyikan imannya sedang Abu Bakar menyiarkan imannya.” Bagaimana dengan kita ?

Tidak ada komentar:

Supported By :

>